PENDUDUK, MASYARAKAT,
DAN KEBUDAYAAN
Makalah
Oleh
Nama : Muhammad Laziryl Hidayat Lazmi
Kelas : 1IA16
NPM : 54417108
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan karunia-Nya kepada
hamba-Nya. Terutama kepada penulis, karena atas karunia dan kehendaknya penulis
dapat meneyelesaikan makalah ini
Tujuan penulisan makalah yang
berjudul Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan ini adalah untuk memenuhi tugas
pelajaran Sosial Dasar.
Penulis
juga berterima kasih kepada semua yang telah mendukung dan membantu penulis
membuat makalah ini terutama Allah S.W.T. Serta orang tua dan teman-teman yang
telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
juga membuat makalah ini dengan harapan bahwa makalah ini akan bermanfaat bagi yang membacanya. Kritik dan
saran penulis nantikan agar lebih baiknya makalah ini.
Jakarta, Desember
2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pertumbuhan
penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang
meliputi aspek social, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan
adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah system
mata pencaharian hidup dari homogeny menjadi kompleks.
Berbeda
dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Manusia
dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya.
Pemanfatan
dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik
kebudayaan rohaniah amupun kebudayaan kebendaan.
Akibat
dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya
Sehubungan
dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan
penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat
perkembangan kebudayaan.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Pengertian penduduk
2. Pengertian masyarakat
3. Pengertian kebudayaan
1.3.
Tujuan
1. Mengetahui definisi pengertian Penduduk, Masyarakat Dan
Kebudayaan
2. Mempertahankan budaya nasional indonesia agar tidak direbut
bangsa lain
1.4.
Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan
urutan sebagai berikut.
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Metode Penulisan
1.4. Sistematika Penulisan
Bab 2 Pembahasan
2.1. Penduduk
2.2. Masyarakat
2.3. Budaya
Bab 3 Penutup
3.1. Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan adalah tiga hal aspek
kehidupan yang saling berkaitan. Salah satunya sangat berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain karena
dapat saling menentukan. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah
tertentu dalam waktu yang tertentu pula dan kemungkinan akan terbentuknya suatu
masyarakat dari akibat perkumpulan penduduk tersebut. Begitu pula dengan
Kebudayaan yang terlahir, tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat. Menurut
Selo Soemarjidan mengatakan bahwa Masyarakat adalah Orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan. Jadi hubungan antara Penduduk, Masyarakat
dan Budaya merupakan hubungan yang saling menentukan.
Dalam Sosiologi penduduk adalah perkumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk dapat didefinisikan
menjadi dua yaitu Orang yang tinggal di daerah tersebut dan Orang yang
secara hukum berhak tinggal di daerah
tersebut. Maksudnya dapat di katakan penduduk suatu daerah tersebut bila
memiliki surat resmi untuk tinggal di tempat tersebut misalknya memiliki sebuah
KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk menjadi Penduduk resmi Negara Indonesia.
2.1.
Penduduk
Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua: Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan
kedua orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan sperti KTP
yang digunakan sebagai identitas WNI(Warga Negara Indonesia).
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk
sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu misalnya pohon bakau yang
terdapat pada hutan bakau, atau kera
yang menempati hutan tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada
benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat, misalnya kursi dalam suatu
gedung sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah
manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya (Ruslan H.Prawiro, 1981 : 3).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada
manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan nilai pertumbuhan
penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang
penting dalam masalah social ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.
Karena di samping berpengaruh terhadap
jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi social
ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah masalah ekonomi. Maksud dari
masalah ekonomi ialah terbatasnya lapangan kerja yang ada di lingkungan
masyarakat sekitar, diantaranya ialah meningkatnya angka pengangguran,
meningkatnya angka kemiskinan, anak-anak putus sekolah, serta kejahatan timbul
dimana-mana. Berikut adalah data tabel jumlah penduduk dunia sejak tahun
1830-2006.
TAHUN
|
JUMLAH PENDUDUK
|
PERKEMBANGAN/TAHUN
|
1830
|
1 Milyard
|
1%
|
1960
|
3 Milyard
|
1,7%
|
1975
|
4 Milyard
|
2,2%
|
1987
|
5 Milyard
|
2%
|
1996
|
6 Milyard
|
2%
|
2006
|
7 Milyard
|
2%
|
2.2.
Masyarakat
Masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk yang mempunyai
hubungan dan mempunyai kepentingan untuk bersama. Menurut Koentjaraningrat masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,dan yang terikat oleh
suatu rasa identitas bersama. Dalam arti sempit atau arti kata masyarakat
berasal dari kata bahasa Arab “syaraka” berarti ikut serta atau berpartisipasi.
Masyarakat dalam arti lain adalah sejumlah manusia yang
merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai
kepentingan yang sama. Seperti sekolah, keluarga,perkumpulan dan Negara semua
adalah masyarakat. Dalam ilmu sosiologi ada dua macam masyarakat, yaitu
masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat
hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin
antara mereka. Sedangkan pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih
antara anggota-anggota nya.
Dalam Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan melihat
dari cara bermata pencaharian. Para pakar ilmu sosial telah mengidentifikasikan
masyarakat menjadi beberapa golongan
yaitu masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat
bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut
masyarakat peradaban. Beberapa pakar ilmu sosial juga telah menganggap bahwa
masyarakat industri dann pasca-industri sebagai kelompok yang terpisah dari
masyarakat agrikultural tradisional.
·
Fungsi Masyarakat
Adapun fungsi masyarakat bagi
kehidupan manusia menurut Suhadi adalah:
a) Untuk melindungi anggota masyarakat atau untuk menghindari
segala penderitaan, perpecahan, perselisihan dan segala bentuk kejahatan yang
timbulkan oleh individu maupun kelompok yang ada dalam masyarakat atau dari
luar masyarakat itu sendiri.
b) Untuk menyususn kelangsungan hidup, manusia menuju tertib
dan damai sesuai dengan cita-cita warga masyarakat yang bersangkutan yang mudah
bersatu dalam mayarakat. Semakin kuat pertahanannya sehingga segala kepentingan
keselamatan serta kebutuhan hidupnya akan lebih terjamin.
c) Sistem komunikasi akan lebih lancar apabila dibandingkan
dalam bentuk individu, karena masyarakat itu dapat berbicara menggunakan
bahasa, mengetahui adat istiadat. Stabilitas pribadi akan lebih terarah dalam
bentuk positif, sehingga tujuan dari terbentuknya masyarakat itu tercapai.
dimana-mana.
2.3.
Budaya
Budaya adalah hasil dari masyarakat bersosial. Melville J. Herskovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk memba ntu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Individu adalah kesatuan utuh antara jasmani dan rohani.
Setiap individu mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam
memenuhi kebutuhan tersebut,setiap individu membutuhkan individu lain. Karena
itulah individu selalu hidup berkelompok membentuk masyarakat.
Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup dalam suatu
daerah saling berhubungan dan terikat satu sama lain sehingga memiliki rasa
solidaritas dan menghasilkan kebudayaan.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan
kedudukan yang berbeda. Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan
kedudukannya sehingga tercipta ketertiban,kenyamanan,kesetabilan hidup
bermasyarakat,yang akhirnya tujuan bersama dapat tercapai.
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan diwariskan secara turun
temurun.
DAFTAR
PUSTAKA
Harwantiyoko,
dkk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Gunadarma
No comments:
Post a Comment