INDIVIDU, KELUARGA,
DAN MASYARAKAT
Makalah
Oleh
Nama : Muhammad Laziryl Hidayat Lazmi
Kelas : 1IA16
NPM : 54417108
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan karunia-Nya kepada
hamba-Nya. Terutama kepada penulis, karena atas karunia dan kehendaknya penulis
dapat meneyelesaikan makalah ini
Tujuan penulisan makalah yang
berjudul Individu, Keluarga, dan Masyarakat ini adalah untuk memenuhi tugas
pelajaran Sosial Dasar.
Penulis
berterima kasih kepada semua yang telah mendukung dan membantu penulis membuat
makalah ini terutama Allah S.W.T. Serta orang tua dan teman - teman .
Penulis
juga membuat makalah ini dengan harapan bahwa makalah ini akan bermanfaat bagi yang membacanya.
Penulis
menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, Desember
2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia
pada hakikatnya adalah makhluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Manusia
merupakan makhluk yang bergaul, berinteraksi. Perkembangan ini menjadikan
kesatuan-kesatuan manusia,kelompok sosial yang berupa keluarga dan masyarakat
maka terbentuklah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau
organisasi sosial yang mengatur hidup mereka, memenuhi hidupnya.
Naluri
manusia untuk selalu berhubungan dengan orang lain disebut “gregariousness”
oleh karena itu manusia disebut dengan makhluk sosial. Dengan adanya naluri
ini, manusia mengembangkan pengetahuaannya dan memberikan makna pada hidupnya,
sehingga timbul yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem integrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal dengan makhluk yang
berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Pengertian Individu
2. Pengertian Keluarga
3. Pengertian Masyarakat
1.3.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian individu
2. Mengetahui pengertian keluarga
3. Mengetahui pengertian masyarakat
1.4.
Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan
urutan sebagai berikut.
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Metode Penulisan
1.4. Sistematika Penulisan
Bab 2 Pembahasan
2.1. Pengertian Individu
2.2. Pengertian Keluarga
2.3. Pengertian Masyarakat
Bab 3 Penutup
3.1. Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Individu
Kata “
Individu” berasal dari kata latin, yaitu individuum, berarti “yang tak
terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai
pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat
dan fungsi manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.
Individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan,
dapat kita uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Makna
manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan
tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut
proses individualisasi atau aktualisasi diri.
Manusia
sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu:
a) Menuntut
ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran
dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses
belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan
pengalaman dan pelatihan.
b) Menuntut
ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran
dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses
belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan
pengalaman dan pelatihan.
2.2.
Pengertian
Keluarga
Sifat Keluarga
adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang
mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family”
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian
Keluarga:
a) Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
b) Kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar
Dewantara)
c) Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara
Celis).
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a) Peranan
Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b) Peranan
Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c) Peran
Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas
Keluarga
a) Pemeliharaan
fisik keluarga dan para anggotanya.
b) Pemeliharaan
sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c) Sosialisasi
antar anggota keluarga
d) Pengaturan
jumlah anggota keluarga
e) Pemeliharaan
ketertiban anggota keluarga.
f) Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
g) Membangkitkan
dorongan dan semangat para anggotanya
Fungsi
Keluarga
a) Fungsi
Pendidikan. Mendidik
dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila
kelak dewasa.
b) Fungsi
Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
c) Fungsi
Perlindungan. Melindungi
anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman.
d) Fungsi
Perasaan. Menjaga
secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga
saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
e) Fungsi
Religius. Memperkenalkan
dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
f) Fungsi
Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga
bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
g) Fungsi
Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
h) Fungsi
Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
i) Memberikan
kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
2.3.
Pengertian
Masyarakat
Dalam Dalam
bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti
kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul
dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya
bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi
reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial
dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut
dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi
:
a) Menurut
Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai
ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa
seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat,
dsb.
b) Menurut
Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terbagi secara ekonomi.
c) Menurut
Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
d) Menurut
Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari penjabaran
di atas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat
memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara
komponen-komponen tersebut.
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang
menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha
mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras
dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada
dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur
dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Harwantiyoko,
dkk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Gunadarma
No comments:
Post a Comment